JAKARTA – Rekomendasi langkah-langkah penyelamatan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah diserahkan Fraksi Gerindra saat rapat Panja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Rapat itu menghasilkan keputusan panja mengenai skema penyelamatan Garuda Indonesia. Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Gerindra di Komisi VI DPR Andre Rosiade mengungkapkan bahwa pihaknya terus bekerja keras menyelamatkan Garuda Indonesia sesuai dengan arahan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto .
Andre menuturkan bahwa Panja Garuda di Komisi VI DPR sudah bekerja. “Dan kami Fraksi Gerindra sesuai dengan arahan Pak Prabowo sudah melaksanakan komitmen kami untuk menyelamatkan Garuda. Dalam setiap rapat panja, kami selalu hadir sebagai bentuk komitmen Fraksi Gerindra yang diwujudkan dalam aksi nyata,” ujar Andre dalam keterangannya, Sabtu (23/4/2022).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Fraksi Gerindra telah menyerahkan rekomendasi langkah-langkah penyelamatan Garuda Indonesia kepada Menteri BUMN Erick Thohir. Gerindra dalam rekomendasi itu memberikan sejumlah catatan terkait penyelamatan Garuda. Salah satunya perihal inkonsistensi pelaksanaan bisnis plan oleh Garuda Indonesia. “Kami memberikan catatan bahwa Garuda ini dulu pernah diselamatkan. Sudah bagus tapi kok berantakan lagi. Ini kenapa? Karena tidak konsisten melaksanakan bisnis plan.
Untuk itu kami berpesan agar ke depan Garuda konsisten laksanakan bisnis plan yang sudah disepakati. Jangan sampai begitu Garuda sudah selamat kembali ada intervensi, seperti pembelian pesawat yang tidak dibutuhkan, intervensi rute, dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Dia membeberkan catatan selanjutnya adalah mendorong agar langkah hukum yang tengah ditempuh Menteri BUMN Erick Thohir dalam upaya menyelamatkan Garuda Indonesia terus konsisten. “Soal penegakan hukum, sejak awal kami mendorong Pak Erick dan alhamdulillah Pak Erick sudah ke Kejaksaan Agung untuk melaporkan dan sudah diproses. Saya berpesan tetap konsisten Pak,” tuturnya.
Andre menambahkan, pihaknya memahami bahwa Garuda ke depan butuh investor strategis. Dirinya meminta pemerintah harus tetap menjadi pemegang saham prioritas jika nantinya ada investor strategis menanamkan modalnya di Garuda. “Silakan investor strategis masuk tapi jangan sampai kepemilikan saham pemerintah kurang dari minimal 51%. Itu catatan kami. Kita menyelamatkan Garuda karena ini national flight carrier kita. Ini kebanggaan rakyat Indonesia.
Jangan sampai kita jual sahamnya dimana pemerintah kepemilikannya di bawah 51%. Catatan kami minimal 51% itu harga mati,” tegasnya. Catatan terakhir, dia berharap agar Garuda Indonesia bisa menang dalam sidang gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). “Jadi ini harga diri pemerintah, harga diri kita, kita jangan sampai kalah PKPU. Ini harapan dan aspirasi rakyat Indonesia bahwa 17 Mei nanti Garuda harus menang voting PKPU,” pungkasnya.
Sumber : Sindonews · 24 April 2022