Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Andre Rosiade, mengatakan pembangunan industri pertahanan di Indonesia mengalami kemajuan pesat di era Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Andre Rosiade menyebut kemajuan itu terlihat dari penunjukan BUMN industri pertahanan sebagai pelaksana 10 program strategis nasional Kementerian Pertahanan.
“Pak Prabowo selaku Menhan sangat berpihak kepada BUMN industri pertahanan. Beliau mendukung percepatan pembangunan industri pertahanan dalam negeri dengan mendorong pengadaan alutsista TNI yang diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri seperti PTDI, PT PAL, PT Pindad, PT Dahana, dan PT LEN,” kata Andre dari keterangan yang diterima, Senin, 8 Januari 2024.
Andre Rosiade pun memaparkan pertumbuhan industri pertahanan di era Prabowo.
Adapun, di antaranya terlihat pada pencapaian PT Pindad yang berhasil mendapatkan kontrak senilai Rp27 triliun dan mencatatkan pendapatan hingga Rp6,5 triliun selama Prabowo menjadi Menhan.
“Sebelum tahun 2019 PT Pindad hanya mendapat kontrak Rp 5,5 triliun, sementara di periode Menhan Prabowo sudah mencapai Rp 27 triliun. Dari segi pendapatan juga meningkat, sebelum 2019 berkisar di angka Rp 2 triliun, sementara di periode Menhan Prabowo sebesar Rp6,5 triliun,” kata Andre.
Lebih lanjut, PT Pindad juga telah berhasil meningkatkan kapasitas produksi peluru kaliber kecil sampai dengan 500 juta butir per tahun.
Bahkan, perusahaan pelat merah itu mendapat pesanan peluru sampai dengan 1,5 miliar butir.
“Baru di era Menhan Prabowo, Pindad mendapat order puluhan ribu senjata dengan berbagai varian, peluru kaliber besar, mortir, sampai hand granat. Baru di era Menhan Prabowo, Pindad mendapat order kendaraan operasional Maung sebanyak 5.000 unit, panser, tank, dan rantis,” kata anggota Komisi VI DPR RI yang bermitra dengan BUMN industri pertahanan ini.
Andre menyebut selain PT Pindad, ada juga PT PAL. Di periode kepemimpinan Menhan Prabowo, katanya, perusahaan pelat merah itu berhasil mendapatkan kontrak senilai Rp37 Triliun dari sebelumnya Rp3 triliun dan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,6 triliun per tahun dari sebelumnya hanya Rp 1,6 triliun per tahun.
Menurut Andre, penguasaan teknologi PT PAL juga terus berkembang, yakni sebelumnya PT PAL hanya mampu produksi Kapal Cepat Rudal (KCR) kelas 60 meter dan Landing Platform Docks(LPD) kelas 143 meter.
Sumber : harianhaluan.com 8 Januari 2024