PADANG, KLIKPOSITIF – Riddya Agustin tak bisa berbuat banyak untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari. Mahasiswi semester empat Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Imam Bonjol Padang itu diagnosa menderita ginjal bocor atau proteinuria.
Kini untuk makan, minum sampai buang air, semuanya bergantung kepada ayahnya, Rasyid (59), ibunya Salmi Candra (55) dan sang kakak Yumma Sakila (25), karena kondisi ginjal yang mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine, mengakibatkan tubuh Riddyatak seimbang.
Saat ini, dara berusia 20 tahun itu hanya terbaring di atas kasur di ruang tengah rumah mereka di Sikabu Hilir, Nagari Sungai Gimba Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakih, Kabupaten Padangpariaman, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), tepatnya di belakang Kantor Camat Ulakan Tapakih.
Awal penyakit ini diketahui, kata Rasyid, sekitar setahun yang lalu saat anaknya mengeluhkan sakit nyeri di sekujur tubuh. Dia demam dan diminta pulang saja dari kosnya di Kota Padang. Karena sakit yang tak sembuh, dibawalah Riddya ke RSUD Parit Malintang, Padangpariaman.
“Awalnya disebutkan saja sakit ginjal biasa dan diberi obat. Tapi karena tak kunjung membaik, kembali diperiksa secara intensif dan dinyatakan ginjal bocor,” kata Rasyid saat didatangi Pengurus DPD Partai Gerindra Sumbar ke rumahnya, Senin (4/1/2021) siang.
Dampak dari ginjal bocor tersebut, kaki Riddya mulai bengkak, mata sembab, badan membuncit. “Kami sebagai orangtua, tak tahu lagi harus bagaimana, apalagi dengan adanya wabah virus corona, membuat semuanya juga serba susah, termasuk soal rujukan,” ujarnya.
Rasyid menyebut, cukup lama mereka menunggu rujukan untuk dibawa ke RSUP M Djamil Padang. “Kata bidan dan rumah sakit di sini, susah dibawa ke Padang. Tak bisa ada yang menunggui, hanya pasien sendiri,”
“Anak saya ini ingin ditunggui papa dan mamanya. Karena itu dibawa berobat kampung dengan herbal saja,” imbuh Rasyid. Namun, lanjut Rasyid, semakin hari kondisi Riddya bercita-cita jadi guru itu semakin memburuk.
“Terakhir sebulan lalu dirawat 10 hari di RSUD Parit Malintang tak ada perubahan. Kami memang ingin membawa ke Padang. Semoga ada jalan kesembuhan yang lebih baik,” ungkap Rasyid yang menerima bantuan uang pengobatan dari Anggota DPR RI Andre Rosiade .
Bantuan pengobatan itu langsung diantarkan oleh Wakil Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumbar Alwis Ray, Rina Shintya (wakil sekretaris) dan Zulkifli (wakil bendahara). Mereka menyampaikan, siap memasilitasi Riddya berobat ke Padang.
“Memang saat ini aturan di rumah sakit ketat sesuai protokol Covid-19. Tapi kami sarankan tetap bawa ke RSUP, karena kondisi Riddya yang terus melemah,” kata Zulkifli yang juga Ketua Komite Peduli Bencana (KPB) Padang ini.
Zulkifli menyebutkan, kalau keluarga bersedia membawa ke Padang, tim Gerindra Sumbar akan membantu pengurusan. “Ketua DPD Gerindra Sumbar Andre Rosiade dan kami punya mitra untuk membantu di rumah sakit dan juga rumah singgah,”
“Insya Allah bisa membantu agar pengobatan Riddya bisa maksimal,” kata Zulkifli. Rasyid dan keluarganya mengaturkan terima kasih kepada Andre Rosiade dan tim yang membantu biaya pengobatan anaknya.
“Kami akan rembukkan apakah dibawa ke Padang atau tetap di rumah anak kami ini. Semoga dapat pengobatan terbaik. Terima kasih pak Andre Rosiade , semoga menjadi berkah bagi kami dan pak Andre,” kata petani ini.
Andre Rosiade menyebutkan, dia mendapatkan informasi kondisi Riddya dari berbagai grup WhatsApp dari warga Padangpariaman. Lalu, Ia pun meminta tim untuk mengecek dan mengantarkan bantuan.
“Kami lihat kondisinya cukup berat dan memprihatinkan. Semoga bisa kembali pulih dan kuliah lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi guru yang mengabdi untuk negeri,” kata Andre.(*)
Editor: Riki
Sumber : Klikpositif · 5 Januari 2021