Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade, menemui Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki untuk menyampaikan soal dugaan penipuan koperasi di Dharmasrya, Sumbar. Andre menyebutkan Teten langsung menurunkan tim untuk menangani masalah itu.
Berdasarkan keterangan yang diterima, pertemuan itu berlangsung di Kantor Kemenkop, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Jumat (12/1/2024). Andre melaporkan soal dugaan penipuan koperasi di Dharmasraya yang merugikan sekitar 1.500 anggota.
Dalam pertemuan itu, Tetan ditemani oleh Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM Arif Rahman serta Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi. Andre menyebutkan laporan itu langsung ditindaklanjuti Kementerian karena sudah merugikan warga sekitar Rp 20 miliar.
“Alhamdulillah, hari ini kita langsung bertemu dengan Kang Menteri Teten. Kami tak ingin berjanji-janji, tapi konkret. Sesuai dengan aspirasi masyarakat Dharmasraya di Pulau Mainan, kami langsung menyampaikan laporan warga yang merasa dirugikan oleh koperasi sampai Rp 20 miliar. Jumlah korbannya juga ribuan orang,” kata anggota Komisi VI DPR yang bermitra dengan Kementerian Koperasi dan UKM ini.
Andre Rosiade mengatakan Menteri Teten Masduki langsung meminta Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi turun bersama tim ke Dharmasraya.
“Ada Rp 20 miliar dana warga yang tidak bisa dicairkan. Hari ini Jumat kita bertemu Kang Teten dan beliau langsung merespon dengan baik. Terima kasih kang Menteri,” kata Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar ini.
Teten Masduki menyebutkan laporan yang diserahkan Andre Rosiade itu cukup mengkhawatirkan. Teten langsung menurunkan tim untuk mengatasi masalah itu.
“Baru saja saya mendapat laporan dari Pak Andre Rosiade, bahwa ada satu koperasi yang bermasalah di Dharmasraya, Sumbar. Ada uang anggota yang gagal bayar. Kita langsung tugaskan tim koperasi untuk turun ke lapangan dan mencari solusinya. Terima kasih pak Andre,” katanya.
Sebelumnya, Andre Rosiade menerima aduan dari ratusan orang dari Nagari Pulau Mainan, Kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya. Mereka mengaku telah dirugikan oleh sebuah koperasi tempat warga menyimpan uang yang hingga kini tidak ada kejelasan.
Setidaknya 1.500 nasabah, yang merupakan masyarakat setempat yang menabung di koperasi itu, menuntut agar uang yang telah disimpan bisa kembali didapatkan. Bahkan total kerugian masyarakat disebut mencapai Rp 20 miliar. Satu korban disebut bisa menderita kerugian puluhan sampai ratusan juta rupiah.
Atas aduan tersebut, Andre yang juga anggota Komisi VI DPR RI langsung menghubungi Kapolda Sumbar Irjen Suharyono. Andre mempertanyakan soal perkembangan kasus ini.
Andre berjanji akan menanyakan langsung ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki terkait legalitas koperasi tersebut.
“Saya sudah menghubungi Kapolda Sumbar, dan beliau akan segera menanggapi. Persoalan ini akan saya kawal. Saya akan temui OJK dan menanyakan hal ini ke Kementerian Koperasi dan UKM saat kembali ke Jakarta nanti. Ini sangat merugikan dan meresahkan warga,” kata Andre kepada wartawan, Rabu (10/1).
Sumber : news.detik.com 12 Januari 2024