Detik.com – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, mengkritisi soal tagihan Rp 1,2 triliun untuk teknologi transaksi pembayaran tol tanpa setop atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Andre meminta Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan membereskan hal tersebut.
Dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/6), Andre mengatakan infrastruktur MLFF di Indonesia yang dibangun oleh perusahaan asal Hungaria Roatex Zrt belum diterapkan. Namun, Jasa Marga dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di Indonesia diminta setor uang ke Roatex Ltd sebesar US$ 80 juta atau setara Rp 1,2 triliun (kurs Rp 15 ribu).
“Isu MLFF, bayar tol tanpa sentuh punya Hongaria ini perlu menjadi catatan. Saat ini BUJT dipaksa bayar 80 juta dolar atau 1,2 triliun rupiah kepada investor Roatex. Dimana alat ini belum bisa dipergunakan, tapi BUJT dipaksa bayar Rp1,2 triliun. Ini patut jadi catatan Pak Menteri,” kata Andre dikutip dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).
Andre juga mengkritisi sistem MLFF yang hingga saat ini hanya mampu menjamin sekitar 80 persen pendapatan BUJT, sehingga ada potensi BUJT kehilangan penerimaannya hingga 20 persen.
“Informasi yang saya dapatkan, teknologi ini dianggap tidak mampu mengakomodir 100 persen mobil yang masuk ke dalam tol. Diprediksi hanya 80 persen mobil yang bisa mereka deteksi, sehingga ada potensi kerugian negara yang dialami baik Jasamarga maupun BUJT swasta lainnya. 20 persen kendaraan akan lost karena ketidakmampuan teknologi ini,” cecar Andre.
Dalam kesempatan itu, Andre mendorong Menteri BUMN Erick Thohir segera menggelar rapat bersama Menteri PUPR dan Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan infrastruktur MLFF asal Hungaria ini. Sejalan dengan itu, Andre juga meminta Menteri BUMN mempertimbangkan penggunaan FLO, teknologi bayar tol tanpa stop berbasis voucher elektronik yang dikembangkan anak bangsa.
“Ini perlu Bapak ajak rapat Pak Menteri PUPR dan juga Presiden untuk menyelesaikan hal ini. Apa lagi kita punya teknologi namanya Let it Flo. Itu karya anak bangsa, diproduksi anak perusahaan Jasa Marga, sudah berjalan bertahun-tahun. Modal stiker hanya Rp20 ribu bisa juga tekonologi ini tanpa tap lagi. Pak menteri,” tutur Andre.
“Ini jadi catatan bagi Pak Menteri dan Pak Tiko. Kalau perlu Bapak lapor BPKP, cek itu, apa lagi diduga ada permainan dalam tender pengadaan MLFF. Karena TOR nya memaksa peserta tender dipegang oleh merek tertentu,” tegasnya.
Sebagai informasi, tagihan setara Rp 1,2 triliun itu merupakan biaya yang harus dibayarkan kepada kontraktor untuk membayar teknologi MLFF. Dalam hal ini, Roatex Zrt ternyata sudah membayarkan uang tersebut kepada kontraktor, yang mana seharusnya invoice dibayarkan oleh RITS.
Atas dasar hal ini, Roatex Zrt pun meminta RITS membayarkan dana tersebut. Sementara, RITS menolak untuk membayar lantaran dalam perjanjiannya, uang akan dibayarkan setelah sistem tersebut rampung.
Sumber : detik.com · 6 Juni 2023