AUR DURI, METRO Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diyakini efektif memutus mata rantai atau menekan penyebaran virus corona di Sumbar. Namun, juga sangat “efektif” dalam membahayakan ekonomi masyarakat, terutama yang mengandalkan pendapatan harian. Salah satunya adalah sopir angkutan kota (angkot) yang langsung sepi penumpang.
Seperti yang dialami keluarga Satria (48), sopir angkot di Kota Padang yang kini mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi, sudah hampir tiga bulan sekolah diliburkan, penumpang angkot langsung turun drastis. Kini, dia bersama istrinya, Yanti (45), berharap ada bantuan dari pemerintah.
“Sekarang narik angkot susah, tak ada sewa (penumpang). Kami juga tak dapat BLT (bantuan langsung tunai), PKH (program keluarga harapan), baik dari Pemko Padang, Pemprov Sumbar dan pusat. Kami juga tidak ada satupun keluarga yang karyawan atau PNS,” kata Yanti yang memiliki 5 orang anak ini.
Warga Aur Duri, Parak Gadang Timur, Padang Timur ini mengaku sangat ingin dan merasa layak mendapatkan bantuan pemerintah sebagai warga yang terdampak langsung Covid-19. Namun sayang, mereka belum masuk data oleh RT, RW dan lurah setempat.
“Alhamdulillah, kemarin kami dapat bantuan dari anggota DPR RI pak Andre Rosiade berupa sembako dan uang tunai. Ini cukuplah untuk merayakan Lebaran. Terima kasih pak Andre, semoga berkah dan sukses selalu,” katanya.
Selain Yanti, satu keluarga lagi yang mendapatkan “BLT” ala Andre Rosiade adalah Martina (60), yang juga tetangga dari Yanti. Dia mengaku saat ini hidup sangat susah dan sangat berterima kasih dibantu oleh Andre Rosiade.
“Virus corona ini membuat kami sangat kesulitan dalam memenuhi kehidupan sehari-hari. Semoga, semua warga bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah, karena sekarang hampir semua susah. Kami juga berterima kasih kepada pak Andre Rosiade yang membantu,” katanya kepada Hijrah, famili jauhnya yang membantu mengantarkan bantuan dari Andre, kemarin.
Andre Rosiade yang dihubungi terpisah mengaku haru dengan kondisi masyarakat Padang dan Sumbar saat pandemi corona masih terus hinggap di ranah. Dia meminta semua elemen untuk turun bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak. Tidak hanya yang awalnya terdata miskin, tapi juga yang jadi miskin karena corona.
“Kami lihat, saat ini banyak data orang miskin baru yang terjadi karena terdampak Covid-19 ini. Pemerintah harus mengkaji ulang data dan menambahkan dengan data-data terbaru, orang yang di-PHK, dirumahkan, gulung tikar atau bangkrut dan lainnya,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini.
Andre yang juga ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) menyebut tidak hanya membantu masyarakat di Sumbar saja, tapi juga di perantauan. “Bersama IKM kami sudah berkali-kali membagikan sembako untuk perantau. Mereka kebanyakan adalah pedagang yang tidak bisa berusaha karena PSBB di Jakarta dan Jabar,” katanya. (r)
Sumber : Posmetropadang · 29 Mei 2020