Andre Rosiade, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra, ini memberikan kabar gembira terkait pembangunan Flyover Sitinjau Lauik. Pada tanggal 7 Oktober 2024, saya dengan bangga mengumumkan bahwa hasil negosiasi antara PT Hutama Karya dan Kementerian PUPR telah resmi ditandatangani. Hal ini menandakan bahwa PT Hutama Karya telah dinyatakan sebagai pemenang untuk melaksanakan pembangunan Flyover Sitinjau Lauik.
Dengan penandatanganan berita acara negosiasi ini, kita memasuki fase penting dalam proyek ini. Meskipun masih ada tahapan review yang harus dilakukan oleh BPKP dalam waktu 4 hingga 5 hari kerja, kami yakin bahwa ini adalah langkah maju yang signifikan. Setelah proses review selesai, pemenang resmi akan diumumkan dan penandatanganan kontrak akan dilaksanakan.
Menurut Andre, “Saya ingin menegaskan bahwa ini adalah hasil kerja keras kita semua. Bukan sekadar kabar angin atau omongan belaka, tetapi informasi yang nyata dan dapat dipertanggungjawabkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung proyek ini, termasuk Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, serta Menteri PUPR, Bapak Basuki Hadimuljono, yang telah memberikan dukungan penuh”.
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini sangat penting karena ruas jalan ini dikenal sebagai salah satu jalur ekstrem di Sumatera. Tanjakan Sitinjau Lauik, dengan panjang kurang lebih 15 km, memiliki belokan tajam dan tanjakan yang terletak di ketinggian 220 mdpl. Jalur ini sering mengalami longsor dan memiliki risiko tinggi bagi pengendara, terutama kendaraan pengangkut yang sering melintasi jalan ini.
Kementerian PPN Bappenas, melalui Menteri Suharso Monoarfa, telah mengonfirmasi bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik ini termasuk dalam proyek raksasa nasional yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Dengan dukungan penuh dari Kementerian PUPR, pembangunan ini akan dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik akan berdampak signifikan dalam meningkatkan keselamatan berkendara dan mengurangi angka kecelakaan di jalur ini. Selain itu, proyek ini diharapkan dapat mendorong sektor pariwisata di Sumatera Barat, yang selama ini menjadi salah satu andalan perekonomian daerah.
Flyover ini direncanakan akan dibangun sepanjang 10,6 km dengan total nilai proyek sebesar Rp 4,8 triliun. Dengan adanya infrastruktur yang lebih baik, waktu perjalanan antara Padang dan Jambi juga akan berkurang secara drastis, sehingga memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sumber : garut.pikiran-rakyat.com 12 Oktober 2024