KURANJI, METRO Sebagai seorang lelaki, M Taher (60), tentu tak ingin membiarkan istrinya menanggung beban hidupnya dan enam anak mereka sendirian. Namun apa daya, tujuh tahun lalu, dia mengalami kelumpuhan dan tidak bisa berbuat banyak. Kini, dia hanya duduk di rumahnya yang berdinding triplek di Tampat Durian, Kelurahan Korong Gadang, Kecamatan Kuranji.
Elvi Suryanti (41), sang istri, kini harus mendorong gerobak “tukang” beroda satu berisi sayur ke kompleks Perumnas Belimbing yang tak jauh dari rumahnya. Pagi-pagi benar, Epi – sapaannya, harus bergerak ke Pasar Belimbing untuk membeli sayuran segar yang akan dijajakannya ke rumah-rumah pelanggannya. Dulu memang, dia membelinya di Pasar Raya Padang, tapi sekarang tak sanggup lagi, jauh dan anaknya juga masih sangat kecil. “Sekarang saya hanya bisa ambil jualan ke Pasar Belimbing. Sejak anak keenam lahir tiga tahun lalu. Ada ‘buah salek’ meski suami saya tak bekerja dan hanya duduk di rumah,” kata Epi kepada Sekretaris DPD PIRA (Perempuan Indonesia Raya) Sumbar bersama kader Gerindra Sumbar Edward Azwar dan Alwis Ray yang mengantarkan bantuan dari Anggota DPR RI Andre Rosiade ke rumah itu, Selasa (16/6).
Taher dan Epi kini menghuni rumah di tanah milik keluarga yang menempel dengan Perumnas Belimbing. Untuk masuk ke pemukiman mereka, kita harus melewati perumahan terbesar di Sumatra itu terlebih dahulu. “Dulu ada jalan dari Korong Gadang ke sini, sekarang tidak lagi. Saya lebih banyak berinteraksi dengan warga Perumnas Belimbing. Jualan juga di sekitar sana,” sebut Epi yang mengaku tak memiliki nomor handphone (Hp) ini.
Selama tujuh tahun terakhir, Epi harus menghidupi suami dan anak-anaknya dengan berjualan sayur. Tak banyak yang mereka harapkan, cukuplah untuk makan sehari-hari. Suaminya dulu bekerja di gudang di kawasan Bypass, tapi sejak lumpuh dirumahkan. Saat musim corona ini, dia juga kewalahan, karena susah berkeliling menjajakan sayur. “Anak saya juga ada yang sedang sakit sekarang. Kemarin sudah diperiksa ke dokter, katanya sakit ginjal, tapi tak tahu juga detailnya. Kalau mau dibawa berobat, kemana mau dicari. Dia juga tak bisa lulus SD, semoga bisa ujian persamaan. Gerobak sayur saya juga sudah rusak dan tak punya uang memperbaikinya. Kalau beli baru mahal juga,” kata Epi yang begitu gembira menerima beras dan uang tunai dari Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade.
Epi bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Andre Rosiade yang entah dari mana mendapatkan alamat dan kisah hidupnya. “Terima kasih pak Andre Rosiade. Sebelum Lebaran kami juga dapat paket sembako, sekarang beras dan uang tunai. Semoga pak Andre dan keluarga Gerindra sehat dan sukses selalu,” sebut Epi yang tak kuasa menahan deraian air matanya.
Nurhaida yang juga wakil ketua DPD Partai Gerindra Sumbar menyebutkan, awalnya dia mendapatkan informasi tentang kondisi Epi dari tetangga Epi sendiri yang bekerja di BKKBN. “Waktu pendataan sembako, ada teman yang memasukkan data. Kami lihat KK dan telusuri, ternyata mereka sangat butuh bantuan. Kami laporkan ke pak Andre Rosiade, ternyata langsung direspon dan dikirimkan bantuan,” katanya. Dihubungi terpisah, Andre Rosiade mengaku sangat prihatin dengan kondisi keluarga Epi di Kuranji itu. Karena itulah dia langsung mengirimkan bantuan beras dan uang tunai.
“Anggaplah itu BLT (bantuan langsung tunai) yang diterima keluarga bu Epi dan pak Taher. Semoga kepala keluarga cepat sembuh, anaknya juga cepat sembuh dan bisa bersama-sama mencari nafkah keluarga,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini. Andre meminta semua kader Gerindra agar lebih peka terhadap kondisi masyarakat di Sumbar saat ini. Apalagi virus corona seperti masih belum mau beranjak dari Ranah Minang. “Seperti pesan pak Prabowo, kita kader Gerindra harus berbuat untuk rakyat. Kita harus turun membantu mereka. Tak mungkin hanya menyerahkan kepada pemerintah saja,” kata anggota Komisi VI DPR RI ini. (r)
Sumber : Posmetropadang · 18 Juni 2020